PIKNIK LITERASI, Melepas Rindu & Berkisah

Pernah disuatu waktu, seorang teman mengingatkan saya untuk piknik. “Tapi piknik yang sebenarnya, budhe. Bukan piknik sambil kerja, atau kerja sambil piknik. Piknik kayak gitu gak nikmat,” celotehnya sembari mimpi akan membuat bisnis tour and travel, hehehe. Tentu saja dia katakan itu karena tahu bagaimana gaya piknik saya.

Bersama dengan siswa SDN Kalibatur 5, Kalidawir, Keluarga-8 dan pegiat literasi Tulungagung ber-PIKNIK LITERASI, Melepas Rindu & Berkisah. (Foto: Fitri Ayu Indriasari)

Piknik itu harus menghadirkan kepuasan, kebahagiaan, dan sekaligus kemanfaatan. Itu bagi saya… Boleh ditiru, boleh juga tidak. Ada yang memanfaatkan piknik untuk saling bersilaturrahim, mampir ke rumah sanak keluarga, sahabat, dan kolega. Ada yang sinambi memburu bahan tulisan, siapa tahu bisa menambah jumlah angka di buku tabungan. Ada dengan mengajak anak-anak yatim, lengkap dengan memenuhi kebutuhannya selama berpiknik. Dan masih banyak lagi cara memanfaatkan momentum piknik menjadi tidak sekedar having fun doang.
Lha, apa tujuan kemanfaatan mengurangi kepuasan dan kebahagiaan? Wah, pastinya tidak! Kalau iya, pasti mereka tidak akan melakukan beberapa kegiatan lain selama piknik yang tadi saya sebutkan. Mereka puas… sangat puas karena yang mereka temui atau menerima manfaat juga puas. Mereka bahagia…. bahkan sangat bahagia setelah melihat wajah-wajah bahagia pada orang-orang yang mereka temui dan saling merasakan manfaat. Bahkan mereka mendapatkan kepuasan dan kebahagiaan yang berlipat-lipat. Refresh lebih dari 100%. Dan encer untuk bekerja dan berkarya kembali… hehehe

Koordinator Bebukuan SDN Kalibatur 5, om Sigit menyemangati adik-adik untuk PIKNIK LITERASI, Melepas Rindu & Berkisah. (Foto: koleksi Keluarga-8)

Pasti itu pula yang dirasakan dua sahabat literasi saya hari ini sampai rela ambil cuti untuk bersama ber-PIKNIK LITERASI. Demikian saya menyebutnya. Dan itulah gaya pikni saya yang kemudian berhasil menyeret sejumlah sahabat untuk melakukan hal yang sama. Akan piknik kemana pun, ayo bawa sejumlah buku atau media apapun untuk bisa melakukan seputar kegiatan literasi dengan anak-anak sekitar lokasi piknik. Dan itu sudah saya lakukan bersama teman-teman secara bergantian sejak tahun 2014 dan semakin menyenangkan sejak tahun 2015 hingga sekarang.

Suka dan dukung tulisan ini.

Pagi tadi, sekitar jam 8 kurang, kami berlima (saya, om Endrita, beib Yul, om Sigit, dan neng Fitri) berangkat menuju Pantai Sine. Pantai Sine adalah salah satu destinasi wisata yang cukup terkenal di Tulungagung selain Popoh, Sidem, dan sejumlah pantai lainnya. Setelah 1 tahun gak sambang ke sini, rasa penasaran menggelitiki sepanjang perjalanan. Terutama dengan TBM Layur yang pernah terintis bersama kawan-kawan, serta bagaimana dengan budaya baca anak-anak Sine sekarang.

Sempat sambang ke TBM Layur , Pantai Sine dalam PIKNIK LITERASI, Melepas Rindu & Berkisah. (Foto: Edrita Agung koleksi Keluarga-8)

Tapi tujuan kami bukan di TBM Layur, melainkan SDN Kalibatur 5, salah satu sekolah tempat pelaksanaan Kelas Inspirasi Tulungagung #3, tahun 2015 lalu. Ya, kegiatan tadi pagi adalah dedikasi Keluarga-8 atau K-8 dalam berliterasi yang ditajukutamakan BEBUKUAN. Sebagai salah satu bagian dari Kelas Inspirasi, dan memiliki visi-misi sama dengan PENA ANANDA CLUB, tak ada alasan untuk tidak menjadi bagian dalam perjalanan ke Sine, yang bagi saya adalah piknik literasi.

Dua kardus buku kami bawa. Sesampai di sekolah, ternyata anak-anak sudah menunggu. Tak dinyana, meski sudah setahun tak bersua, mereka tetap mengingat kami. Bergiliran mengajukan tanya mengapa tak lama ke sini, apakah ini nanti akan melakukan kegiatan yang sama seperti tahun lalu, dan tak lupa mereka menanyakan beberapa relawan tahun lalu. Waaah…. hampir saja air mata saya luruh. Inilah bahasa rindu! Inilah bahasa cinta! Cukup dengan menyuguhkan segunung pertanyaan, meski tanpa terucap kata “rindu dan cinta”, kami bisa merasakannya.

Secara simbolik, om Sigit menyerahkan 2 kadus buku hibah kepada pak ARis selaku perwakilan sekolah. Nikmatnya PIKNIK LITERASI, Melepas Rindu & Berkisah (Foto: koleksi Keluarga-8)

Sejenak kami berbincang dengan guru, sembari beberapa guru menyiapkan para siswa untuk menghabiskan waktu hari kejepit ini dengan kegiatan bersama kami. Setelah semua siap, kami pun berangkat ke Tempat Pelelangan Ikan yang berjarak sekitar 200 meter dari sekolah dengan berjalan kaki. Alhamdulillaah, meski sudah sekitar jam 9, matahari tidak terlalu menyengat.

Angin nan sejuk menyapa kami saat memasuki area TPI. Anak-anak segera berhamburan menuju aula TPI, tempat yang teduh untuk kami nanti beraktivitas. Di sinilah kami bercerita, bermain bersama mereka, membaca buku, dan saya kenalkan lagu AYO MEMBACA. Sesekali mendengarkan cerita pribadi mereka, saling melempar seloroh untuk mencairkan suasana. Tak luput terdengar satu dua ungkapan kecewa, yang membuat kami harus mencari kalimat penghibur yang tepat. Dua kardus buku pun diserahkan ketua tim BEBUKUAN hari ini, om Sigit kepada pihak sekolah yang diwakili pak Arif.

PIKNIK LITERASI, Melepas Rindu & Berkisah, om Endrita menghangatkan suasana. Kebahagiaan yang tiada tara. (Foto: dokumentasi Keluarga-8)
PIKNIK LITERASI, Melepas Rindu & Berkisah bersama Bintang, sang dinosaurus yang diberi nama oleh para siswa SDN Kalibatur 5. (Foto: dokumentasi Keluarga-8)

Namanya juga piknik, maka kami menyempurnakan dengan menikmati suasana Cemara Sewu, setelah sebelumnya mampir sejenak ke TBM Layur. Puas dengan mengabadikan sejumlah kegilaan di depan kamera, kami cicipi menu Cemara Sewu di salah satu kedai dari deretan kedai yang sekarang ini berdiri di sisi barat Cemara Sewu. Setahun silam, kedai-kedai nyaman ini belum ada. Luar biasa perkembangannya selama setahun ini. Dan selama 3 jam kami mendiskusikan banyak hal di kedai ini…

Menikmati menu Cemara Sewu dan obrolan seputar literasi, desa wisata di PIKNIK LITERASI, Melepas Rindu & Berkisah. (Foto: Endrita Agung dan dokumentasi Keluarga-8)

Puas, bahagia, dan manfaat…!!!

Salam literasi…

4 thoughts on “PIKNIK LITERASI, Melepas Rindu & Berkisah

Leave a Reply to Tjut Zakiyah Anshari Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *