Sejak Festival Jurnalis Warga ke-2 yang digelar di Jatim tahun 2014 lalu, boleh dibilang antara kawan-kawan jurnalis warga sudah semakin jarang saling berkomunikasi intens. Sehingga ketika awal bulan Oktober ni, saya dihubungi mbak Lily dari Kinerja USAID untuk menghadiri lokakarya yang juga mengundang para JW dari beberapa kota implementator program Kinerja USAID, sontak gembira luar biasa.
Saya dan mas Siwi diundang sebagai perwakilan Jurnalis Warga Tulungagung. Bertemu dengan ara jurnalis warga, meski dalam diam pun memberikan energi yang berbeda. Maka, tanpa cek jadwal lagi, saya memesan travel dengan pemberangkatan pagi, pukul 04.00. Denga demikian sampai ke UB, tempat dilaksanakannya lokakarya itu, sekitar jam 7 dan jam 8 sudah siap mengikuti seremoni pagi.
Ternyata sesampai di guest house UB masih belum bisa check in dan setelah melihat kembali jadwal, ternyata jadwal pagi diperuntukkan bagi panitia untuk persiapan lokakarya. Seremoni pembukaannya sendiri akan dilaksanakan pukul 13.00. Hehehe…
Sambil mentertawakan diri sendiri, kami keluar dari kompleks UB dan berharap menemukan warung dengan menu bersahabat untuk mengisi perut kami. Apalagi saya harus menelan 2 butir antasid pagi ini. Ternyata, tak jauh dari gerbang keluar UB, dan masih di lingkungan UB juga, kami menemukan ibu penjual nasi bungkus. Ternyata pula, rombong nasi bungkus lengkap dengan aneka kopi ini juga langganan para pekerja, sopir, dan mahasiswa UB. Letaknya tepat di depan Fakultas Ilmu Administrasi. Wah… pas bener, karena di aula FIA inilah lokakarya selama 2 hari ini akan dilaksanakan.
![]() |
| Menikmati nasi bungkus yang enak tenan dengan segelas kopi dan teh. (Fotografer: Zakyzahra) |
Sambil menikmati hilir mudik kendaraan di salah satu sudut Malang ini, di bawah pohon beringin, kami berdua menikmati nasi bungkus dengan menu campur dan ayam goreng kriyuk. Mas Siwi memesan kopi dan saya teh hangat. Dangan ibu ini terbilang laris. Sepanjang kami duduk di sini, selalu saja ada yang beli, mulai dari pekerja yang lewat, sopi angkot yang berhenti sejenak, pekerja bangunan di komleks UB, mahasiswa, dan pendatang yang kepagian seperti kami berdua. 😀
Sambil menunggu waktu, kami putuskan nyangkruk di taman FIA, berbaur dengan para mahasiswa yang tengah rehat, diskusi, mengerjakan tugas. Wah, suasana ini mengundang suasana batin yang berbeda. Enak banget waktuku kugunakan untuk mengedit naskah kumcer. Aku pun berasa semuda mereka yang duduk di sekeliling taman ini. Hehehe…. bolehlah…
| Nuansa yang beda. Asik banget dan bisa fokus ngedit tanpa lelah. Cara lain menghadirkan sang mood. (Fotografer: Siwi Sang) |
| Sama, semuanya tengah mengerjakan tugas. (Fotografer: Siwi Sang) |
Hingga tak terasa sampai terdengar adzan dhuhur. Kami bergegas kembali ke guest house untuk check in, shalat dhuhur dan persiapan mengikuti pembukaan lokakarya. Wah, ternyata sesampainya di GH, rombongan kawan dari Bondowoso baru saja turun dari travel. Fricas, mbak Murti, mbak Diana, Dyah Ayu (JW termuda), Stebby, dan Musa. Seru-seru kekangenan sudah tak lagi dapat ditahan. Tak peduli tatapan mahasiswa yang lalu lalang, yang jelas kami langsung mengabadikan momentum pertemuan luar biasa ini.
| Bersama dengan rombongan Bondowoso. (Fotografer: Dyah Ayu) |
| Check in. (Fotografer: Siwi Sang) |
(bersambung)

