![]() |
| Belajar Tanpa Batas Bersama IndiHome Broadband | Photo by Canva |
Sebagai digital migrant, selama-lamanya
mengakses internet, kita masih terbatas dalam menggunakan perangkat lunak dan
aplikasi. Secara pribadi, saya sudah merasa cukup dengan menguasai microsoft, aplikasi untuk mengolah foto
dan video (itupun jarang saya gunakan), aplikasi desain grafis yang saat ini
semakin tren, dan hanya 4 medsos dari sekian banyak yang ada. Terpenting saya
bisa “menulis” karya-karya, lalu merilisnya di blog atau medsos. Sudah cukup!
Alasannya
pasti sama dengan para digital migrant,
karena saya belum membutuhkan perangkat lunak atau aplikasi lainnya. Nah,
begitu pandemi, dalam waktu singkat mengubah pola interaksi di semua lini,
barulah kita sadar ternyata software dan
aplikasi yang semula tidak kita anggap penting, sekarang menjadi prioritas
untuk mendukung kerja-kerja kita. Barulah kita learning by doing jika tidak ingin berhenti bekerja dan berkarya.
Saya sendiri
merasa tidak terlalu repot untuk adaptasi dengan kebiasaan baru selama pandemi
karena anak bungsu saya sudah kuliah. Selain saya bisa belajar mandiri
penggunaan software atau aplikasi
yang baru saya kenal (berdasarkan panduan), saya juga bisa minta panduan
praktis ke anak-anak saya. Karena itu, saya bisa membayangkan betapa repot dan
lelahnya para orang tua yang anak-anaknya masih usia di bawah 16 tahun,
terutama yang masih sekolah tingkat SD, ketika melaksanakan kebijakan stay at home, work from home, dan study
from home.
Secara
mendadak, para orang tua harus mengelola waktu dan semua sumber dayanya agar
bisa seimbang antara mendampingi anak-anak belajar, menjalankan profesinya, dan mengerjakan pekerjaan
rumah. Ada orang tua yang dengan mudah mengikuti panduan penggunaan software atau aplikasi, namun ada juga
yang mengalami kesulitan. Mereka harus beradaptasi dalam waktu singkat,
sehingga tantangan-tantangan itu membuat mereka merasa tertekan.
Belum lagi
urusan beban kuota internet yang membengkak, gawai terbatas hingga harus
bergantian, dan jaringan internet yang lamban. Pandemi inilah yang menyadarkan
kami (saya dan anak-anak) betapa beruntungnya kami yang lancar-lancar saja
menggunakan IndiHome selama ini. Jika sebelum
pandemi kami memanfaatkannya belum intensif, karena masih sering berkegiatan di
luar rumah dan mengecer kuota, maka sejak Maret 2020 kami total mempercayakan
konektivitas pada internetnya Indonesia untuk
semua aktivitas yang semula luring. Wah, lumayan berhemat!
Penghematan
yang kami alami:
● biaya transportasi,
● biaya konsumsi kalau sedang kuliah
atau bekerja di luar rumah,
● biaya akomodasi kalau harus menginap
saat kerja di luar kota.
Sedikit
berbeda dengan beberapa orang tua dan guru yang berteman dengan saya, yang
mengeluhkan pembengkakan biaya internet. Usut punya usut, ternyata hal itu
disebabkan mereka menggunakan kuota pra bayar. Alasannya karena semula
mobilitas anggota keluarga yang tinggi, sehingga lebih fleksibel jika
masing-masing membeli mobile data
untuk berinternet.
Tidak jauh
beda dengan hasil survei APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia)
tahun 2021, bahwa 47,37% orang tua murid menyatakan bahwa biaya yang
dikeluarkan selama PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) mengalami peningkatan. Selain
itu, 67,29% responden (murid, guru, kepala sekolah, orang tua) menginformasikan
bahwa tantangan terbanyak PJJ adalah kualitas koneksi internet yang buruk/tidak
stabil.
Bersama
dengan berjalannya waktu, tantangan yang dihadapi murid, guru, kepala sekolah,
orang tua, bukan lagi tentang koneksi internet, melainkan beban psikis yang
disebabkan kejenuhan dan kehilangan kesempatan berinteraksi secara langsung.
Pada tahun ke-2 pandemi, saya menerima kabar dari beberapa teman guru dan orang
tua kalau mereka sudah menggunakan WiFi dari Telkom Indonesia karena tidak tahu kapan pandemi akan berakhir, work from home dan study from home juga berakhir. Jika mereka bertahan dengan mobile data, pengeluaran cukup besar.
Ternyata memasang IndiHome adalah keputusan yang
tepat karena mereka bisa merasakan manfaat internet
lebih banyak dari sebelumnya.
Silakan Baca: Koneksi Terbaik untuk Gerakan Literasi Tanpa Batas
Mereka juga
berkesempatan untuk belajar lebih banyak dan bisa melakukan aktivitas tanpa batas dari sebelumnya. Ternyata benar,
survei APJII tahun 2021 menunjukkan bahwa 67,54% responden lebih memilih
menggunakan IndiHome Broadband untuk
konektivitas internetnya. Memang aktivitas apa saja yang bisa dilakukan orang
tua, anak, dan guru dengan internet terbaik ini?
● Menurut para orang tua (teman saya),
mereka bersama dengan anak-anak mengakses sumber-sumber belajar yang dipandu
guru. Akhirnya, mereka juga terbiasa untuk mencari sumber-sumber belajar untuk
meningkatkan kapasitas dan kapabilitas mereka sebagai orang tua.
● Orang tua dan guru jadi mengenal
kegiatan webinar dan bisa mengikutinya meskipun dari rumah, hemat biaya
transportasi dan akomodasi tentunya. Mereka memilih webinar dengan topik yang
mereka minati, seperti parenting dan keahlian-keahlian yang mereka butuhkan
untuk menunjang pekerjaannya.
● Anak, orang tua, dan guru dengan
sumber belajar yang semakin banyak dan terbuka, secara bertahap mulai menjadi creators, mereka jadi lebih mudah
beradaptasi dengan kehidupan new normal
dan bisa lebih produktif baik secara daring maupun luring.
● Orang tua dan guru mengembangkan dan
menguatkan relasi melalui pertemuan-pertemuan daring (dalam jaringan) yang
mereka ikuti. Lebih lanjut, tercipta berbagai kerjasama yang bahkan tidak
terbayangkan sebelum mereka maksimal menggunakan internet.
● Para guru dapat melaksanakan atau
mengikuti webinar-webinar peningkatan kapasitas dengan para narasumber nasional
secara daring dari rumah.
● Para guru membuat konten-konten
pembelajaran dan diunggah ke youtube. Dengan demikian bukan hanya
murid-muridnya yang akan mengakses dan mempelajarinya, melainkan siapa saja tanpa batas geografis.
● Dan masih banyak lagi aktivitas yang
dapat dilakukan para murid, guru, dan orang tua dengan internet terbaik ini.
Memang
benar, survei APJII 2021 menunjukkan bahwa 60,65% dari 34 provinsi memilih
menggunakan Fixed Broadband di rumah karena dapat diakses semua anggota
keluarga. Namun, di sisi lain, sama sebagaimana 66,36% responden (murid, orang
tua, guru, dan kepala sekolah), kita berharap akan ada perbaikan sinyal
internet (konektivitas) agar proses belajar berlangsung lancar. Kita berharap IndiHome akan tetap menjadi internet terbaik pilihan keluarga dan sekolah di seantero Indonesia. [***]
#InternetnyaIndonesia
#AktivitasTanpaBatas #IndiHomeBlogCompetition2022
