Kali Pertama di R-Radio

Setelah lama absen dari berbincang di studio radio, sejak Oktober 2017 lalu, akhirnya senja ini kembali mencium aroma studio radio. Kali ini di R-Radio, 89,5 FM, dan ini kali pertama talkshow di radio ini.

Saya dan pak Budi talkshow kali pertama di R-Radio. 


Saya bersama blogger lain, yaitu pak Budi, yang juga Kepala SMP Negeri 2 Ngunut ini sebenarnya diundang atas nama Komunitas Blogger Tulungagung. Pertama mbak Noek Rihargianto mengontak saya adalah untuk berbincang seputar blogging. Namun ternyata, latar belakang kami yang bergelut di literasi, dan senang menulis, akhirnya topik pun bergeser ke kepenulisan. Tak mengapa, karena kepeneulisan juga merupakan salah satu konten dalam blogging.

Sebagai pemanasan, kami bersama dengan mbak Dewi dan mbak Wulan (pemandu) berbincang tentang apa yang sedang kami laksanakan akhir-akhir ini. Tentu saja saya bercerita tentang program andalan kami saat ini, yaitu Gebyar Literasi Sekolah, dimana sudah terealisasi di satu sekolah dengan menghasilkan buku yang saat ini dalam proses covering. Saya tunjukkan dummy buku. Tentu saja keduanya takjub, karena proses semacam ini belum dirasakan pelajar di masa keduanya sekolah di jenjang yang sama.

Ide bukan suatu hal yang terbatas. Begitulah saya juga sampaikan ke Kawan R-Radio. Bahkan kalau dikhususkan “ide lokal” pun, keberlimpahannya tak dapat diukur, seluas dan sedalam samudera. Contohnya saja, ide tulisan dari kuliner “ayam lodho”, bisa menjadi puluhan tulisan dengan beragam genre, fiksi maupun non fiksi. Belum lagi kekayaan wisata (alam, religi, sejarah), seni dan budaya, sejarah (yang tidak dikemas sebagai obyek wisata), tokoh, dan lain sebagainya.

Teknologi informasi dan komunikasi, komputer dan internet, merupakan sarana pendukung yang sangat luar biasa. Pengerjaan tulisan dengan menggunakan komputer telah meringkas waktu yang digunakan dan mengurangi pemborosan. Internet sendiri memudahkan dalam proses belajar, pencarian ide, sumber pengayaan dan pengembangan ide, komunikasi dengan para inspirator dan media, bahkan untuk mengelola medianya sendiri seperti wattpad, blog, vlog, dan lainnya.

Maka sudah selayaknya teknologi ini dapat dimanfaatkan sebesar mungkin untuk proses kreativitas dan produktivitas, salah satunya dalam kepenulisan. Bagi yang kemudian ingin menjadikan blogging ini untuk mendapatkan “uang”, bukan hal yang salah. Namun patut ditimbang ulang, sebagaimana yang dituliskan Emha Ainun N. Azizah dalam komentar talkshow ini, ada saja blogger lebih berorientasi mencari uang, hingga karyanya terasa kurang berkualitas, dan akan lebih baik ketika blogging itu lebih memperhatikan kualitas dengan menulis dari hati.

Salam Literasi dari studio R-Radio.

Apapun motivasinya, itu menunjukkan bahwa geliat menulis dan blogging adalah salah satu ruang dan media kreativitas yang sangat menjanjikan untuk masa depan, bukan hanya secara lahir tapi juga batin. Itu sebabnya, kini semakin banyak anak dan remaja yang meminati dunia kepenulisan. Harapannya mereka juga dapat mengoptimalkan media internet untuk mengembangkan minat tersebut.

Salam literasi.

2 thoughts on “Kali Pertama di R-Radio

  1. Halo, salam kenal. Aku setuju, blogging is writing! Content is the king masih tetep menempati porsi penting kok dibanding tambahan visual lainnya. Hanya medianya saja yg lebih kekinian, dan surely pegiat literasi mesti aware ttg ini 😉

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *