Mendongeng dan Buku [1]

Setelah lama Bunda dan Humaira tidak menyapa anak-anak, pagi ini, Kamis (25/5) akhirnya bertemu dengan anak-anak dari ABA Pulosari, ABA Ngunut, dan sebagian putra-putri SD/MI di TBM pencerah – ceria, Masjid Al Ishlah, Ngunut, Tulungagung. Kehadiran kami berdua dalam rangka menyapa warga baru TBM Pencerah – Ceria. Ya, karena TBM Pencerah baru saja dipindahkan lokasinya dari kecamatan Tulungagung ke Ngunut.

Betapa dekatnya kebiasaan mendongeng dengan buku. Tanpa buku, betapa keringya dunia dongeng yang sangat dicintai anak-anak. (Foto: Endrita Agung W)



Semua sepakat kalau mendongeng menjadi cara paling luar biasa untuk menanamkan nilai-nilai positif, terutama bagi anak-anak. Mendongeng juga memantik daya imajinasi aak yang sangat penting sebagai fondasi kreativitas. Dan setiap ilmu pengetahuan berkembang dan dikembangkan salah satunya engan kreativitas para ilmuwannya.


Begitulah, mendongeng menjadi bagian penting untuk membangun karakter pribadi, semangat dan motivasi belajar, bahkan prestasi belajar. Namun dewasa ini, aktivitas sederhana ini sudah sangat berkurang, salah satunya karena dianggap membuang-buang waktu saja, alias orangtua merasa kurang memilki waktu yang cukup untuk melaksanakannya. Sedang di ruang-ruang bermain dan belajar formal, juga ada keterbatasan waktu.


Sungguh malang anak-anak era digital ini…


Kebahagiaan saat mendongeng, dan ragam ketrampilan dasar anak pun berkembang bersama sang bunda. (Foto: Tjut Zakiyah)

Bunda dan Humaira menyapa anak-anak di bentang usia PAUD – SD. Namun pagi ini, hanya putra-putri PAUD saja dan satu dua anak SD yang bisa hadir. Mungkin karena ini kesempatan mereka untuk libur, sedangkan liur kali ini lumayan rada panjang, higga tanggal 29 Mei yang akan datang. Entahlah… mengapa tak satupun anak dari 9 SD Negeri di wilayah Desa Ngunut dapat hadir.


Bagi bunda dan Humaira, anak-aak yang hadir ini sangat luar biasa. Lebih luar biasa lagi adalah para orangtua dan guru yang merelakan putra-putri mereka meloloskan hari libur ini untuk mengenal buku melalui dongeng.

Mendongeng dan membacakan buku melatih daya konsentrasi tinggi. (Foto: Endrita Agung W)

Selain manfaat dongeng di atas, mendongeng di TBM, mendongeng dekat dengan buku, sama halnya dengan mengusung pesan cinta buku dan membaca dengan mendongeng. Karena kisah-kisah yang didongengkan semuanya berasal dari buku-buku yang dibaca. Semakin banyak membaca, semakin banyak kisah yang dapat didongengkan. Semakin banyak mendengarkan dongeng, anak-anak semakin banyak menangkap kosa kata, melatih ketrampilan bahasa, emosi, rasa, imajinasi, yang semuanya menjadi bekal belajar mereka kelak.


[bersambung]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *