Songsong Kemah Budaya, Gerakkan Literasi Lokal

Sekitar sebulan lagi, masih di awal tahun 2017, pesta budaya Tulungagung akan digelar. Kemah Budaya, Festiva Gunung Budheg, Bhakti Tanah Leluhur, yang akan mengusung Gunung Budheg sebagai destinasi wisata, destinasi budaya, dan literasi sejarah.

Songsong Kemah Budaya, Gerakkan Literasi Lokal

Di area bumi perkemahan Gunung Budheg, pada tanggal 24-26 Februari 2017 akan berdiri tenda-tenda untuk sekitar 200 peserta tidak hanya dari Tulungagung, melainkan dari seluruh penjuru Nusantara. Sejak dipublikasikan melalui jejaring komunitas, sudah tercatat pendaftar dari Yogyakarta, Jakarta, Surabaya, Malang, Mojokerto, Jombang, Kediri, Blitar, disamping Tulungagung sendiri.

Delapan rangkaian acara yang dimulai pada Jum’at (24/2) malam hingga Sabtu (25/2) tengah malam yang ditutup dengan pelepasan lebih dari 200 lampion dari puncang Gunung Budheg, satu sama lain saling terkait dan membuka ruang bagi seluruh peserta untuk berpartisipasi aktif. Ada panggung seni budaya yang dapat dimanfaatkan peserta untuk berekspresi dan berapresiasi. Jelajah 5 situs (Sabtu, 25/2) yang dipandu para nara sumber sejarah yang akan berakhir dengan sarasehan sejarah dan budaya pada malam harinya, melengkapi sajian edutainment  Bhakti Tanah Leluhur ini.

Sampai pertemuan pagi tadi yang menyepakati beberapa perubahan hal teknis, pendaftar yang berminat diwajibkan memenuhi persyaratan berikut:

  1. Membawa tenda sendiri (berkelompok), mengingat kapasitas tenda yang disediakan panitia sangat terbatas.
  2. Membawa bahan makanan mentah, dan panitia menyediakan dapur umum.
  3. Membawa perlengkapan P3K.
  4. Kontribusi Rp.25.000/orang untuk memenuhi atribut pengenal bagi para peserta Kemah Budaya.
PENA ANANDA CLUB sendiri sebagai lembaga literasi akan membuka ruang bagi seluruh peserta yang ingin mendokumentasikan naskah dan fotonya, untuk dikirim, dan yang terpilih akan menjadi bagian dari buku dokumenter KEMAH BUDAYA TULUNGAGUNG Pertama, yang dinahkodai Komunitas Walikukun, Komunitas Brang Kidul, dan Gunung Budheg Learning Center.
Salam budaya.
Salam literasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *