Semayong adalah sebuah dusun di Desa Sungai Kumpai, Kecamatan Teluk Keramat, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Untuk sampai ke dusun yang tadinya dikenal sebagai dusun tertinggal, diperlukan waktu minimal 90 menit, melewati jalan yang tak mulus dan menyeberangi sungai. Hanya sekita 150 meter saja jalan beraspal di sepanjang jalan protokol desa Sungai Kumpai. Justru kondisi demikian yang memacu anak-anak muda dalam ikatan Karang Taruna Sungai Kumpai untuk bergerak.
Gerakan pertamanya cukup menggugah, yaitu melalui gerakan literasi. Bibitnya telah dimulai bertahun silam, melalui diskusi-diskusi para anak muda yang berkesempatan mencecap bangku kuliah. Perlahan tapi pasti, terjadi perubahan cara pandang warga Semayong terhadap pentingnya meraih pendidikan setinggi mungkin. Pendidikan lah yang akan mengantar suatu masyarakat ke tingkat yang lebih tinggi di semua aspek kehidupan.
Jika pada tahun 2015, Jepriadi bersama dengan rekan-rekannya mengdeklarasikan berdirinya Semayong Institute dengan kegiatan utamanya berupa Rumah Baca, itu adalah muara pertama dari perjalanan perjuangan mereka selama ini.
Kisah secuil ini kami dengar dari Jepriadi yang akhir bulan lalu (26-27 Maret 2016) berkesempatan silaturrahim ke Pena Ananda Club. Perkenalan kami yang dimulai dari sesama pegiat jurnalis warga untuk peningkatan pelayanan publik bersama Kinerja-USAID, berlanjut terus hingga meruah ke gerakan literasi secara luas.
![]() |
| Suasana di Rumah Baca Semayong Institute, anak-anak memburu buku sesuai dengan minat mereka. (Foto: Jepriadi Tarmiji Su’ib) |
![]() |
| Anak-anak mencatat buku yang mereka pinjam untuk beberapa hari. (Foto: Jepradi Tarmiji Su’ib) |
Ketika siang ini menerima kiriman foto dari Jepriadi, tentu saja rasa gembira dan bahagia kami membuncah sedemikian dahsyat. Bukan karena foto-foto mereka bersama dengan buku-buku karya pegiat Pena Ananda Club, tapi merasai kembali nukilan cerita Jepri atas anak-anak Semayong dan Sungai Kumpai. Langkah-langkah mereka sungguh tak sia-sia. Bukan hanya menjadi magnet bagi anak-anak yang tak dekat jaraknya untuk berkunjung dan membaca, tapi juga telah menggugah Pemerintah Kabupaten Sambas melalui Perpustakaan Daerah untuk memberi bantuan 1000 buku ke Rumah Baca Semayong Institute. Keberhasilan Karang Taruna Sungai Kumpai yang dikomandani Jepriadi pun mendapat sorotan sehingga baru-baru ini hadir sebagai nara sumber untuk capasity building Karang taruna se-Kabupaten Sambas.
Salam literasi…



Terimakasih bunda.. Semangat menulisnya patut dicontoh
Samasama Jepri…. wah, baru baca komentar ini nih….. hehehe