Akhir tahun 2015 lalu, ngobrol santai dengan anggota keluarga tentang gagasan memanfaatkan sebidang tanah kosong di depan rumah untuk kegiatan yang lebih bernilai ekonomis. Sebenarnya tidak terlalu ekonomis, karena lagi-lagi saya membayangkan dan sempat melontarkan untuk menggunakannya sebagai ruang Cangkruk Baca dan Kreasi. Tapi gagasan itu belum mendapat banyak dukungan, karena nyatanya kami masih memilih Cangkruk Baca dan Kreasi di aloon-aloon pusat kabupaten Tulungagung.
![]() |
| Tampilan Angkringan ASIK yang berlokasi di selatan perempatan Pasar Senggol Bangoan, berada di area halaman depan Sanggar Kepenulisan PENA ANANDA CLUB. (Foto: Siwi Sang) |
Bukan kami tak peduli lagi dengan spot Cangkruk Baca dan Kreasi di Aloon-Aloon Tulungagung, tapi kami sadar, perlu sekali menghidupkan model yang sama di kampung kami sendiri. Apalagi kami sangat yakin, sangat banyak kelompok dan komunitas literasi di Tulungagung yang dapat melakukannya secara bergiliran atau bersama-sama.
Rupanya, justru gagasan ekonomis yang jauh lebih menarik, dan langsung ditangkap oleh Zaki (panggilan untuk Asakita). Menurut ceritanya, dia sudah lama ditawari temannya untuk mengelola angkringan. Semua kelengkapannya akan dipenuhi teman Zaki, sementara Zaki dan teman-teman lainnya tinggal mengelolanya.
Wah keren sekali… Dan saya pun menjadi sedemikian semangat. Bahkan saya yang sangat tidak sabar agar Zaki dkk segera mengeksekusinya. Kami, menyediakan lahan dan sedikit ruang terbuka beratap. Sementara seluruh peralatan seperti rombong, meja, kursi, teko, panci, mini rak kayu, semuanya dari mitra kerjanya.
Sebenarnya ini juga bukan gagasan yang benar-benar baru. Karena di tahun 2010, kami juga sudah pernah membuka Kedai Baca Serabi dengan menu utama serabi aneka rasa. Sayang sekali hanya bertahan 2 bulan, karena modal yang sangat minim.
Kalau saya mendorong teman-teman lokal seperti pak Budi Harsono untuk tanpa sungkan membuka warung kopi baca atau kafe baca atau apalah namanya, sya pun menjadi sangat bersemangat untuk kolaborasi dengan angkringan yang dikelola Zaki. Bagi Zaki dan kawan-kawan, ini hanya sekedar Angkringan Asik tempat nyangkruk para anak muda dengan segala dunia positifnya. Maka saya, mas Siwi, dengan Sanggar PENA ANANDA CLUB menamai ini Angkringan Baca ASIK.
![]() |
| Asiknya itu seperti ini, kreatif bersama secangkir kopi. (Foto: Emha Ainun N. Azizah) |
Sudah jelas karena tepat di belakang rombong angkringan adalah Sudut Baca ANANDA. Namun demikian kami juga telah menyiapkan mini rak berisi buku-buku yang dapat dibaca pelanggan tanpa harus masuk ke Sudut Baca ANANDA.
Dan bagi pengunjung PENA ANANDA, tidak lagi perlu jauh-jauh untuk membeli minuman dan makanan ringan. Meskipun menu masih terbatas, Zaki dkk akan terus berusaha untuk melengkapinya.
[***]

