Bersua Bunda Pecinta Literasi

Terakhir bertemu ibu Miftachurahmah adalah saat talkshow Kopi Plus-Plus Perkasa FM dalam rangka peringatan Hari Kartini, 21 April malam hari. Saat itu kami ada di satu meja, sehingga banyak kesempatan untuk berbincang tentang perjuangan pergerakan perempuan, terutama melalui Muslimat dimana beliau sebagai ketuanya.

Pertemuan siang tadi, dalam rangka khusus, silaturrahim Festival Bonorowo Menulis 2015. Saya bersama dengan mas Siwi, alhamdulillah dapat bertemu langsung, dan langsung pula diterima dengan sambutan super hangat, akrab, sebagaimana biasanya.

Kami berdua berbincang di ruang beliau yang adem ayem. Lalu saya ceritakan tentang Festival Bonorowo Menulis 2015, hanya dalam waktu sekitar 5 menit saja. Intinya. sekolah adalah aktor penting dalam Festival ini. Sekolah disini berarti bukan hanya lembaganya, namun juga warganya. Semua kegiatan yang digelar FBM 2015, dapat diikuti oleh seluruh warga sekolah.
“Pangapunten, siapa ketua festival ini?” tanya beliau.
“Pangapunten, bu, saya sendiri ketuanya,” ujar saya.
“Masya Allah, jadi ini tadi saya langsung didatangi ketuanya ya?” kata beliau dengan penuh semangat.
Bu Mif sampaikan, kegiatan yang digelar FBM ini sangat luar biasa penting. Bahkan ketika saya sampaikan rancangan Gebyar Literasi Sekolah yang sudah Pena Ananda Club perkenalkan sejak tahun ajaran baru 2014/2015 lalu, sehingga proses belajar anak-anak dapat terdokumentasikan dengan kreatif, menyenangkan, hingga jejak mereka tetap abadi dan dibaca anak cucu mereka, beliau amini.
“Iya, itu penting mbak. Coba nanti akan kita bicarakan lagi setelah acara ini ya,” simpul beliau kemudian.
Berbincang literasi dengan beliau, sangat tidak menemui kesulitan. Sehingga perbincangan kami berjalan sedemikian hidup. Bahkan beliau saat ini sedang memulai mewujudkan cita-citanya, membangun MM (Ma’sum Miftahurahmah) Fundation. Selama 6 tahun, dana pensiun suami, alm. Ma’sum, sebagian ditabung untuk melanjutkan perjuangan beliau.Saat ini sudah dimulai dalam wujud kegiatan santunan. Beliau juga telah menyediakan satu ruang yang rencananya akan ditata sedemikian rupa sebagai tempat baca dan belajar bagi warga sekitar (anak-anak dan perempuan).
Bu Mif sangat apresiatif hingga menegaskan dalam perbincangan 30 menit itu, bahwa apa yang kita lakukan, insya Allah akan menjadi amal jariyah, yang pahalanya tidak akan pernah putus. Mengembangkan majelis ilmu, dengan maqam (istilah beliau) dan wilayah kita sendiri-sendiri. Yang terpenting, seluruh apa yang kita upayakan ini adalah bagi kepentingan umat, tegas beliau.
Beliau juga menegaskan akan menggerakkan warga sekolah yang beliau pimpin sebagai upaya partisipasi aktif MAN 2 Tulungagung dalam ajang Festival Bonorowo Menulis 2015 yang juga merupakan majelis ilmu.
Terima kasih dan selamat bergabung dalam Gerakan Literasi Tulungagung untuk Indonesia.
Salam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *