Bismillaahirrahmaanirrahiim,
Menjadi ranah bagi aktivitas dan karya literasi, itulah salah satu tujuan dari penyelenggaraan Festival Bonorowo Menulis 2015. Dalam perjalanan satu bulan jelang pagelarannya, telah tampak bermunculan gagasan-gagasan kreatif, baik untuk penggalangan dana, pengayaan materi kegiatan, termasuk karya-karya yang akan diperkenalkan ke khalayak literat Nusantara.
Sore ini, salah seorang sahabat literat, yang juga guru PAUD yang tergabung sebagai relawan FBM, bertekad untuk mencipta karya tari baru yang nanti akan ditampilkan di ajang pembukaan Festival Bonorowo Menulis 2015. Tersisa 3 minggu dari sekarang. Itu bukan soal, bagi setiap warga literat yang memiliki kecerdasan optimistik.
Konsep tari ini jelas berkait erat dengan budaya literasi yang kita usung selama ini. Kebetulan, ibu satu ini sefrekuensi dalam hal gerakan literasi dalam dunia pendidikan. Dalam berbagai diskusi, kami memiliki kesamaan konsep, strategi dan beberapa langkah teknis yang dapat kita kembangkan di ruang lingkup masing-masing.
Dalam satu kesempatan pertemuan di Sanggar Kepenulisan PENA ANANDA CLUB, Sabtu, 12/9, saat kedatangan pak Yusron, beliau sampaikan bahwa issue literasi masih sangat asing di kalangan PAUD. Masih sangat perlu kerja keras untuk mendekatkannya, sehingga dapat terintegrasi dalam program pembelajaran di PAUD sendiri.
Bagaimana karya koreografi ibu muda ini untuk FBM 2015 ini?
Silakan kawan-kawan saksikan di acara Pembukaan Festival Bonorowo Menulis 2015, Jum’at, 9 Oktober 2015 di Universitas Tulungagung.
Road to #FestivalBonorowoMenulis2015
#SampaikanDenganTulisan