RELAWAN FBM 2015 [bagian 1]

‪‎Edisi_2
H-29
Artikel – Tjut Zakiyah Anshari

Hari ini, Kamis (10/9) adalah terakhir pendaftaran relawan FESTIVAL BONOROWO MENULIS 2015. Terakhir? Berarti jika menerima informasi tentang kerelawanan ini setelah hari ini, sudahkah tertutup kemungkinan untuk berpartisipasi di FBM 2015?



Sebelum menjawabnya, kita sedikit bincangkan tentang gerakan kerelawanan ini ya.

Siapa bilang menjadi relawan itu hanya buang-buang energi, waktu, dan materi? Yang mengatakan demikian berarti belum pernah menghadirkan langkah kerelawanannya secara utuh, bukan hanya lahir, tapi juga batin.
Secara naluriah, manusia selalu ingin dirinya berarti bagi orang lain, entah itu dalam lingkup sempit atau pun luas. Perasaan berarti ini, menurut para psikolog sebagai sebuah kebutuhan, sehingga kalau dipenuhi akan sangat menyehatkan. Kesehatan psikis juga sangat berpengaruh pada kesehatan biologis dan fisik. Coba kita ingat-ingat pengalaman kita, bagaimana rasanya tidak dianggap berarti? Dianggap tidak mampu melakukan apa-apa? Inilah manfaat pertama, memenuhi kebutuhan dasar manusia sebagai mahluk yang mempunyai potensi dan berarti.
Ada pula relawan yang mengatakan, ini adalah kesempatan untuk mengaktualisasikan diri, manfaat kedua, kebutuhan paling tinggi menurut Abraham Maslow. Meski menurut Maslow kebutuhan ini baru muncul ketika kebutuhan-kebutuhan di hirarki sebelumnya telah terpenuhi, namun ternyata tingkat kesadaran dan kecerdasan, sangat berpengaruh dalam melakukan lompatan pemenuhan kebutuhan.
Karena itulah, manfaat ketiga, kita bisa saksikan diantara para relawan-relawan, keceriaan dan semangat selalu terlukis di wajah-wajah mereka. Pancaran itu juga terlukis dalam tutur kata dan sapa. Memang tidak selalu lembut, namun penuh energi, semangat, dan nilai.
Nilai?
Ya… Nilai. Ari Ujianto dalam artikelnya menuliskan “seseorang yang memegang teguh nilai-nilai yang diperjuangkan, akan memunculkan sikap kerelawanan dalam tindakan-tindakan sosialnya.” Jika nilai-nilai itu yang menggerakkannya, maka jiwa kerelawanannya akan bertahan lama, tak kan hancur tergilas waktu dan tak kan runtuh dihantam tantangan. Inilah manfaat keempat, yaitu menguatkan nilai diri yang membentuk pilar-pilar karakter dan integritasnya terhadap nilai yang diyakini.
(bersambung)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *