Berawal dari ajakan pak Yusron Aminullah agar gerakan literasi yang TBM lakukan sudi berbagi dengan saudara-saudara di panti asuhan dan difable, Gerakan Literasi Yatim dan Difabel. Sebenarnya, niatan ini sudah sejak Ramadlan tahun lalu (2013) ingin kami realisasikan. Namun rupanya saat itu, komunitas yang sudah bergerak mendampingi Panti Asuhan menyatakan belum ada ruang buat kami bisa turut berpartisipasi. Baiklah, kami pun tak memaksakan diri.
Semua Berhak Menjadi Literat
Awal Maret, kami buka dengan melebarkan syiar literasi dalam Gerakan Literasi Lokal di wilayah Tulungagung. Bukanlah sesuatu yang wah, tapi Sanggar Kepenulisan PENA ANANDA CLUB berharap dapat memberikan inspirasi dan spirit bagi semua pegiat literasi di seluruh wilayah Nusantara. Kalau pun toh sudah lebih dulu melakukannya, berarti kawan-kawan tidak lagi sendiri. Kami di sini bersama dengan kalian semua.
Himbauan pak Yusron benar-benar memantik rekan-rekan di Tulungagung untuk merealisasikannya, sesederhana apapun. Niat akan tak berwujud, tatkala banyak pertimbangan dan tuntutan harus sempurna. Maka, langkah awal harus kita mulai. Telor pecah dulu…!!!
Bersama dengan Fafa, yang juga mengelola Panti Asuhan bernama Panti Asuhan Ahmad Yani, impian ini pun terwujud. Persiapannya sangat sederhana. Konsepnya kami hanya memindahkan kegiatan Cangkruk Baca, Kreasi dan Sastra yang biasanya di aloon-aloon Tulungagung, dipindahkan ke Panti Asuhan. Sehingga kegiatannya pun menduplikasi kegiatan yang telah biasa kami lakukan di kegiatan cangkrukan, mulai dari membaca buku, berpuisi, beberapa obrolan dan bincangan motivasi berliterasi. Meski pun ada beberapa kegiatan yang hari ini belum sempat kami realisasikan, karena sesuatu hal, bagi kami semua sungguh dapat dimaklumi.
Panti Asuhan yang berdomisili di Jl. M.T. Haryono 154 Tulungagung ini memiliki puluhan anak asuh, yang berjenjang pendidikan sejak tingkat SD sampai SLTA. Bertempat di teras dan halaman depan mushalla kegiatan cangkrukan literasi dilakukan. Anak-anak memilih-milih dan membaca-baca buku. Bambang yang sangat menampakkan antusiasmenya pada buku drama berbahasa Jawa yang ditulis oleh pelajar SMP Bojonegoro berjudul Thukul. Beberapa cuplikannya ia bacakan dengan lantang. Dipandu pak Siwi Sang, sesi baca puisi pun dimulai. Ini pun adalah pecah telor bagi sebagian besar anak-anak dalam berpuisi. Dengan malu-malu mereka menunjukkan aksi-aksi pertamanya. Keren sekali…!!!
Fafa pun tak kalah dahsyat dengan tampilan membaca dongengnya yang sangat ekspresif. SERU…!!! Begitu komentar warga panti yang rupanya baru pertama kali ini melihat aksi-aksi ini sedemikian dekat dengan mereka. Pegiat literasi ini pun memerankan diri sebagai seorang jurnalis tatkala melakukan evaluasi kegiatan ini, menanyai satu demi satu anak-anak tentang kesan-kesan mereka pada kegiatan ini.
SERU
MENARIK
LUCU
KEREN
Dan mereka berharap, dapat bersua dengan saudara-saudara mereka dari panti-panti lain dalam kegiatan literasi yang lebih besar lagi.
Di akhir perjalanan kami, Fafa menginformasikan bahwa sebenarnya panti memiliki perpustakaan, dengan koleksi yang masih sangat terbatas. Padahal, aktivitas setengah hari ini, jelas-jelas menunjukkan betapa hausnya mereka dengan sumber-sumber bacaan dan kegiatan-kegiatan berbasis membaca. Kami sangat berharap, Gerakan Hibah Buku yang terus kami dengungkan, akan disambut baik oleh masyarakat dunia. Salah satunya adalah kepada Panti Asuhan Ahmad Yani.
Betapa bahagianya melihat anak-anak dimana pun berada dapat menjadi generasi cerdas, kuat dan mandiri, dimulai dari membaca membaca membaca dan menulis menulis menulis. Kegiatan ini akan menjadi agenda bulanan Sanggar Kepenulisan PENA ANANDA CLUB, tepatnya setiap hari Minggu pertama di setiap bulan. Semoga istiqomah, aamiiin….
Salam literasi.
#Bangoan, Minggu, 1/3/2015; 17:15
NB:
Hibah Buku
untuk Panti Asuhan Ahmad Yani AL MUSLIMUN
dapat dialamatkan langsung ke:
Jl. M.T. Haryono 154 Tulungagung 66218
