Semangat MERDEKA

Malam kian larut. Tapi kami semua pun larut dalam semangat literasi bersama yang diusung oleh Sembilan Mutiara dalam Gebyar Literasi Ke-2 di kota kelahirannya, Trenggalek. Malam kian kelam. Namun kian benderang dengan suguhan-suguhan yang meneduhkan jiwa, mengembalikan ingatan kami jauh ke masa lampau, ketika masih suka menyanyikan lagu dolanan.
Jamuran yo ge ge thok
Jamur apa yo ge ge thok
Jamur gajih mbejijih sak ara-ara

Thuthak Thuthuk Gathuk menyedot batin penikmat Gebyar Sastra Ke-2 malam itu, Sabtu (21-2-2015).

Diiring dengan alat musik tabuh, gesek, petik, dengan ramuan kontemporer, paduan suara 10 pelantun yang kesemuanya lelaki, mengangkat diri kita pada satu ketinggian dan memasukkan ke dalam dunia yang menawarkan ketentraman batin. Ternyata tidak hanya saya yang merasa demikian. Saya tanyakan mas Siwi, Seyhan, Bejo, dan beberapa orang yang menyatu dalam kegelapan, sama, mereka juga merasakan yang sama. 
Satu lagu usai.
Tiba-tiba rasa bagai coklat itu menggelinding keluar dari diriku.
Untung segera musik dan lantunan itu kembali lagi, dan kami pun terisap dalam medan magnetnya.
12 lelaki yang bernaung dalam satu nama, Thuthak Thuthuk Gathuk (yang jika dimaknakan, dapat berarti pukul-memukul menimbulkan harmonisasi) salah satu tamu dari Bojonegoro yang turut menyemarakkan Gebyar Literasi malam itu. Mereka memiliki latar belakang, latar usia, keahlian, dan kefokusan yang berbeda-beda. Ada pemain teater, musik, gamelan (musik jawa), fotografi… ada yang sudah bekerja, ada yang masih sekolah, dan yang termuda adalah pelajar SMP.
“Berseni itu harus merdeka. Jadi kami tidak ada keharusan untuk berlatih, atau ikatan-ikatan tertentu. Ada yang menyarankan agar membentuk komunitas. Saya kira, jika begitu kita tidak akan merdeka lagi. Sampai saat ini kami juga sedang mempelajari, apakah kami ini dapat dikatakan sebagai komunitas?” jelas Oky, sang sosok yang dipercayai 11 rekan lainnya untuk menjadi pemimpin diantara mereka.

Kebersamaan mereka tak dapat disebut sebagai sebuah kesadaran. Oky tidak bisa menyebutkan dengan kata yang gamblang, yang pasti ada ikatan sangat kuat diantara mereka, ada rasa kangen untuk selalu berkumpul, berjalan bersama, dari satu tempat ke tempat lain. Dia menyebutnya lebih mirip dengan skap solidaritas. Oky yang berbasis teater, saat akan olah tubuh di sawah, teman-teman yang lain dengan senang hati akan ikut berlatih, meski latar belakang mereka bukan teater. Begitu juga kalau ada teman mereka yang mau berlatih musik, yang lain, termasuk Oky, akan dengan senang hati turut berlatih meski mereka bukan pemin musik. Begitulah, kemerdekaan yang justru membuat ikatan mereka kian menguat.

Berfoto dengan kru Thuthak Thuthuk Gathuk lengkap, dengan mbak Asrie Dede, pak Widi Suharto.
(Dok. Rumpoko Jati Kusumo)

Dalam berkarya pun, Oky mengatakan tak harus duduk dan menyediakan waktu khusus untuk menulis lirik dan nadanya. “Tidak seperti penulis yang harus melakukan seperti itu,” katanya. Mereka juga akan melakukan bersama-sama, misalnya dengan sebuah perjalanan antara pasar dengan suatu tempat yang terkadang tanpa tujuan pasti. Di satu tempat mereka menemukan rangkaian nada, dan di tempat lain mereka menemukan larikan syairnya. Di tangan teman-teman, keduanya diramu, dipadupadan, diharmonisasi, hingga siap menjadi satu karya yang siap tampil di acara bulanan yang digelar di Bojonegoro, Purnama Sastra.

Katanya lagi,”Kami tidak tahu, kalau sudah dijadikan komunitas, apakah kami masih solid seperti ini? Kalau masing-masing kita sudah tidak lagi merasa merdeka, bagaimana bisa merasa nyaman, kangen, dan mau berkumpul seperti ini?”

Setidaknya, demikianlah gambaran merdeka didalam pandangan tetua Thuthak Thuthuk Gathuk.
Meski sesungguhnya tak ada kemerdekaan yang sesungguhnya. Setidaknya kita berlompatan dari keterjajahan yang satu ke keterjajahan yang lain. Kenikmatan dalam keterjajahan itulah yang kemudian menjadi kemerdekaan baru bagi kita.

Salam MERDEKA…!!!

Salam dari Sanggar Kepenulisan PENA ANANDA CLUB.

#Bangoan, Minggu, 22/2/2015; 18:17

4 thoughts on “Semangat MERDEKA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *