Sepakat Menulis Bersama Pena Ananda

Serombongan remaja datang ke sanggar sore tadi bermaksud hendak belajar menulis. Maka terjadilah obrolan ini.

“Tulisan semacam apa yang ingin kalian kuasai?” tanyaku. Aku perlu
menanyakan hal yang sangat mendasar untuk mencapai kesepahaman proses
belajar. Aklamasi mereka ingin menulis cerpen. Salah seorang dari mereka
sudah pernah menjuarai penulisan berita.


“Cerpen yang seperti apa?”

“Ya yang seperti
cerpen-cerpen di buku-buku?” Aku mengerutkan kening, tak mengerti buku
apa yang dia maksud, sampai aku menanyakannya. Anak ini tak bisa
memberikan jawaban.

“Baiklah, cerpen!” kataku. “Tapi menulis
yang akan bunda bimbingkan ke kalian mungkin tidak akan menyenangkan
hati kalian. Karena bunda tidak akan memisahkan kalian dengan lingkungan
terdekat kalian. Kalian tumbuh kembang di sini, maka cerpen kalian
harus diwarnai dengan tempat tumbuh kembang kalian. Lokalitas.
Bagaimana?”

Mereka saling bersitatap, dan serempak mengatakan
bersedia dengan senyum yang masih tampak ragu. Maka aku berikan beberapa
contoh, bagaimana menghadirkan lokalitas dalam diskripsi dan narasi.

Serentak mereka mengatakan…..”Wooooowwww”…..
Dan senyum mereka semakin melebar….

“Iya… iya, bun. Kami bersedia.”

Maka sepakatlah saya dengan kelima remaja itu untuk memulai proses
belajar menulis cerpen pada minggu depan. Sebelum pulang, komandan
mereka mengatakan,”Insya Allah akan tambah 3 anak lagi jadi semua ada 8
anak, kebetulan kami satu kelas.”

Oke….. selamat datang di Sanggar Kepenulisan PENA ANANDA CLUB nanda-nandaku…..




o0o

2 thoughts on “Sepakat Menulis Bersama Pena Ananda

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *