Siang ini, sekitar pukul 11.20, saya dihadang 2 orang bermotor dalam
perjalanan pulang dari Puskesmas Kauman. Ternyata mereka berdua dari PT.
Adira Dinamika Multi Finance Cabang Tulungagung. Mereka meminta saya untuk datang ke
kantor PT. Adira Dinamika Multi Finance karena tunggakan 3 bulan saya
yang sudah saya janjikan untuk saya lunasi antara tanggal 10-15
September, dimana saya mendapatkan uang yang cukup untuk membayar
cicilan motor itu. Kolektor yang biasa berhubungan dengan saya, Windy Sasongko,
menyepakatinya, karena memang tahu dengan persis kondisi saya.
Saya
tanya kepada kedua orang Adira ini yang saya tak tahu namanya,”Untuk
apa saya datang ke kantor? Anda ingin mengambil motor saya?”
“Tidak bu. Hanya 5 menit, ibu menandatangani surat jalan,” kata salah seorang dari mereka.
“Surat jalan? Untuk apa surat itu bagi saya?” tanyaku lagi.
“Ya
agar ibu tidak dicegat lagi kalau dijalan seperti ini. Ibu bisa
menunjukkan surat itu kepada kami, yang mencegat ibu sewaktu-waktu,”
imbuhnya.
“Anda ingin mengambil motor saya?” Saya masih ragu.
“Tidak bu. Ibu hanya menandatangani surat jalan, dan itu hanya 5 menit saja,” tegasnya meyakinkan saya.
Dengan
ragu saya sepakati permintaannya, dan saya mengikutinya ke kantor PT.
Adira Dinamika Multi Finance. Setelah kami memasuki kantor, orang itu
meminta STNK saya yang katanya untuk membuat surat jalan itu.
Lalu
2 orang yang berbeda menemui saya dan kami berbincang-bincang pokok
masalah mengapa saya tidak membayarnya dan kapan akan membayarnya.
Seseorang meminta SIM saya dan melakukan penyontrengan pada selembar
kertas, yang kemudian saya tanda tangani tanpa periksa secara teliti.
Ternyata, surat itu berbunyi “Dengan ini menyerahkan kendaraan
bermotor…. Dst.”
Orang itu tidak mengatakan kalau surat
yang harus saya tandatangani adalah tentang itu, melainkan,”Ini surat
memastikan kalau bagian-bagian kayak spion dll itu masih utuh.” Maka
saya pun menandatanganinya begitu saja, karena memang saya tidak bakalan
menjual sebagian dari onderdil motor itu.
Seseorang yang lain meminta kunci motor saya yang katanya untuk menggosok nomor motor. Lalu saya pun menyerahkan kunci itu.
Barulah
mereka mengatakan kalau saya harus meninggalkan motor itu di Kantor PT.
Adira Dinamika Multi Finance sampai saya bisa melunasi tunggakan saya.
Saya menolak dan mengatakan kalau kedua orang tadi mengatakan saya akan
mendapatkan surat jalan saja dan tetap bisa
membawa pulang motor saya. Lalu orang itu menunjukkan kalau saya sudah
menandatangani surat penyerahan motor saya, surat yang baru saja saya
tandatangani.
LUAR BIASA…!!!
Beginilah cara depthcollector
dan finance bekerja, tanpa etika dan ternyata penuh tipu daya. Ini
pelajaran berharga bagi saya untuk tidak lagi berhubungan dengan
finance. Saya sejak awal sudah tak berkeinginan, dan bertekad membeli cash
dengan uang tabungan. Namun suami saya mendesak, lantaran kasihan
melihat saya mondar-mandir pakai motor butut yang kerapkali mogok.
Memang, mungkin menurut mereka, menghadapi orang-orang seperti saya TAK
DIPERLUKAN ETIKA dan sah saja berdalih dengan kalimat-kalimat TIPUAN….
[* * *]
Semoga anda diberi kesabaran. Semoga mereka diberi kesadaran. Salam.