Oleh: Tjut
Zakiyah Anshari[*]
Zakiyah Anshari[*]
Kepala Sekolah itu menanyakan, siapa yang
menginformasikan ke media tentang pembelian laptop kolektif yang diputuskan
dalam rapat BP3. Karena didesak dan tidak mau dituduh medianya menyebar berita
bohong, sang wartawan pun menyebutkan satu-persatu sumber kunci, yaitu dari
kalangan orang tua siswa.
menginformasikan ke media tentang pembelian laptop kolektif yang diputuskan
dalam rapat BP3. Karena didesak dan tidak mau dituduh medianya menyebar berita
bohong, sang wartawan pun menyebutkan satu-persatu sumber kunci, yaitu dari
kalangan orang tua siswa.
“Lindungi sumber berita, kalau perlu sampai tetes
darah penghabisan,” tegas Helena Rae saat melakukan evaluasi role play wawancara antara saya dan Faris.
Di permainan peran itu, saya mewawancarai Faris yang berperan sebagai Kepala
Sekolah sebuah Rintisan Sekolah Berstandart Internasional, yang terindikasi
melakukan pungli dengan kemasan paket wajib kepemilikan laptop untuk para siswa
secara kolektif melalui sekolah.
darah penghabisan,” tegas Helena Rae saat melakukan evaluasi role play wawancara antara saya dan Faris.
Di permainan peran itu, saya mewawancarai Faris yang berperan sebagai Kepala
Sekolah sebuah Rintisan Sekolah Berstandart Internasional, yang terindikasi
melakukan pungli dengan kemasan paket wajib kepemilikan laptop untuk para siswa
secara kolektif melalui sekolah.
Diantara seluruh sesi Pelatihan Jurnalisme Warga
yang diselenggarakan di ruang pertemuan Bappeda Kabupaten Tulungagung ini, sesi
role play wawancara lah yang paling
seru. Empat pasangan yang memasangkan jurnalis dari media mainstream dan jurnalis warga menampilkan keuletannya untuk
mendapatkan fakta dari beragam tipe dan karakter nara sumber.
yang diselenggarakan di ruang pertemuan Bappeda Kabupaten Tulungagung ini, sesi
role play wawancara lah yang paling
seru. Empat pasangan yang memasangkan jurnalis dari media mainstream dan jurnalis warga menampilkan keuletannya untuk
mendapatkan fakta dari beragam tipe dan karakter nara sumber.
Jurnalisme warga atau citizen journalism sebenarnya sudah dikenal dan mulai hangat sejak
peristiwa tsunami Aceh tahun 2004 dengan penayangan rekaman peristiwa yang
dilakukan sendiri oleh korban (warga) tsunami. Apalagi media publisitas
pemberitaan yang dilakukan warga tidak terbatas melalui media mainstream saja, tapi juga bisa
dilakukan melalui jejaring sosial, seperti SMS, blog, FB, twitter, website dan
dapat diakses secara luas. Dan selama 2 hari ini, 18 – 19 April 2012, peserta
membuka wawasannya dan sedikit berlatih bagaimana memanfaatkan media-media yang
dimiliki untuk berpartisipasi mewartakan 3 isu Kinerja USAID, yaitu Pelayanan
Publik, Kesehatan, dan Pendidikan.
peristiwa tsunami Aceh tahun 2004 dengan penayangan rekaman peristiwa yang
dilakukan sendiri oleh korban (warga) tsunami. Apalagi media publisitas
pemberitaan yang dilakukan warga tidak terbatas melalui media mainstream saja, tapi juga bisa
dilakukan melalui jejaring sosial, seperti SMS, blog, FB, twitter, website dan
dapat diakses secara luas. Dan selama 2 hari ini, 18 – 19 April 2012, peserta
membuka wawasannya dan sedikit berlatih bagaimana memanfaatkan media-media yang
dimiliki untuk berpartisipasi mewartakan 3 isu Kinerja USAID, yaitu Pelayanan
Publik, Kesehatan, dan Pendidikan.
Pelatihan yang diselenggarakan oleh Kinerja USAID –
ISAI bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Tulungagung ini mempertemukan
calon jurnalis warga, seperti saya, dengan para jurnalis media mainstream. Paparan materi dalam
pelatihan ini relatif sedikit. Partisipan lebih banyak bereksplorasi melalui
permainan, praktek dan diskusi.
ISAI bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Tulungagung ini mempertemukan
calon jurnalis warga, seperti saya, dengan para jurnalis media mainstream. Paparan materi dalam
pelatihan ini relatif sedikit. Partisipan lebih banyak bereksplorasi melalui
permainan, praktek dan diskusi.
“Ya, di sini kesempatan bagi peserta dari media mainstream untuk bisa berbagi. Dan
sesungguhnya waktu dua hari itu sangat kurang untuk pelatihan seperti ini,”
kata Helena, salah satu dari kelima fasilitator, saat saya menanyakannya. Tapi
ia sangat yakin, proses 2 hari itu akan sampai pada sasaran, karena selain
proses belajar tetap bisa berlangsung pasca pelatihan, juga akan ada evaluasi
bulanan yang sekaligus menjadi recharger
bagi para partisipan.
sesungguhnya waktu dua hari itu sangat kurang untuk pelatihan seperti ini,”
kata Helena, salah satu dari kelima fasilitator, saat saya menanyakannya. Tapi
ia sangat yakin, proses 2 hari itu akan sampai pada sasaran, karena selain
proses belajar tetap bisa berlangsung pasca pelatihan, juga akan ada evaluasi
bulanan yang sekaligus menjadi recharger
bagi para partisipan.
Ibarat sebuah cerita, sesi role play wawancara menjadi klimaks yang sangat sempurna,
mencampurkan ketegangan, humor dan sekaligus kreativitas yang harus dimiliki
para pemerannya dalam peran spontan. Sesi ini sekaligus mengindahkan anti
klimaks, akhir yang mengeratkan seluruh pelaku dalam pelatihan itu.
mencampurkan ketegangan, humor dan sekaligus kreativitas yang harus dimiliki
para pemerannya dalam peran spontan. Sesi ini sekaligus mengindahkan anti
klimaks, akhir yang mengeratkan seluruh pelaku dalam pelatihan itu.
[***]
[*]
Penulis adalah salah satu peserta Pelatihan Jurnalisme Warga yang
diselenggarakan oleh Kinerja USAID – ISAI bekerjasama dengan Pemerintah
Kabupaten Tulungagung pada tanggal 18-19 April 2012 di Ruang Pertemuan Bappeda
Kabupaten Tulungagung.
Penulis adalah salah satu peserta Pelatihan Jurnalisme Warga yang
diselenggarakan oleh Kinerja USAID – ISAI bekerjasama dengan Pemerintah
Kabupaten Tulungagung pada tanggal 18-19 April 2012 di Ruang Pertemuan Bappeda
Kabupaten Tulungagung.


